Sunday 9 February 2014

Etika Di Kubikel Kerja

Dewasa ini, kantor telah menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Sayangnya, tidak semua kantor memiliki ruang kerja lapang. Akibat keterbatasan ruang yang tidak mampu menampung jumlah pegawai, didesainlah solusi nyaman dan efektif, yaitu kubikel. Apa kubikel itu ?

Istilah dan penerapan kubikel ini awalnya dikenalkan oleh
John Shiflett pada tahun 1965. Kala itu, desainer asal Colorado, Amerika Serikat, tersebut membuat prototipe untuk kantornya Herman Miller Inc, sebuah perusahaan pembuat furnitur kantor. Kemudian awalnya kubikel banyak dipakai perusahaan teknologi informasi dan asuransi.

Area kerja kubikel biasanya terbagi untuk beberapa orang, yang masing-masingnya dilengkapi meja dan kursi plus dinding sekat antar meja setinggi 1,5-1,8 meter. Kubikel memungkinkan para pekerja mendapatkan teritori sendiri sehingga mendapatkan area privasi untuk konsentrasi bekerja. 

Walaupun privasi terjaga, anda tetep perlu menjalankan beberaa kiat agar tetap nyaman bekerja meski dikelilingi "tetangga" kolega. Berikut ini beberapa kiatnya.

Pertama, bersikaplah saling menghargai teritori orang lain. Jadi, jangan seenaknya memakai kubikel teman untuk tempat makan, mengobrol, atau meminjam pesawat telepon di mejanya. Meski sekat antar meja tidak tinggi. Anda tidak bisa terus-menerus mengajak berbincang-bincang dengan suara lantang dengan teman di  sisi samping. Hal ini bisa mengganggu konsentrasi  rekan lainnya.

Saat bertelepon, bicaralah dengan volume serendah mungkin, hanya bisa didengar lawan bicara. Tak perlu anda membiarkan seisiruangan mengetahui isi pembicaan anda. Begitu pula jika dalam  kubikel anda, harus berbagi pesawat telepon dengan orang lain yang duduk berdekatan. Jangan menjawab telepon dengan menggunakan speakerphone dan gunakan seperlunya.

Jika memungkinkan, hindari percakapan penting dan pribadi terjadi di kubikel anda. Apabila terpaksa melakukan hal itu, sebaiknya jangan berlama-lama atau memilih pergi ke ruangan lain yang memungkinkan berbicara tanpa terdengar orang lain.

Lalu, saat bekerja, sebaiknya kerahkan konsentrasi pada pekerjaan. Karena bekerja dengan banyak orang di satu ruangan, amat memungkinkan anda untuk berkomentar atau menerima kunjungan rekan kerja yang kebetulan lewat. Sebaiknya batasi kegiatan ini selama jam kerja. Jika perlu anda dapat beralasan dengan sopan bahwa sedang sibuk mengejar tenggat waktu sehingga btuh konsentrasi lebih.

Terkadang anda merasa suasana kantor membosankan dan kelewat sepi sehingga terbersitlah ide untuk memasang speaker komputer atau membawa peranti pemutar musik. Hal itu sah-sah saja. Namun sebaiknya, pekalah terhadap situasi. Jika jam kerja, kecilkan volume atau cukup didengar memakai earphone. Barulahbketika jam istirahat, bisa diputar sejenak dalam volume lebih keras.


Sumber: kompas/klasika (minggu 9/2/2014 hal:38)

1 comment:

  1. saran yang bagus om hehehe


    oiya . . .kunjungi http://www.ditokokita.com/ ya om
    sapa tau ada yg dibutuhkan buat belajar anak
    makasih

    ReplyDelete

Sempatkan untuk menulis komentar yang bermanfaat agar blog http://manfaatlayananinternet.blogspot.com semakin bertambah manfaatnya untuk pengguna internet