Thursday 27 February 2014

Mendorong Terwujudnya Netpreneur Baru Indonesia

Kemajuan internet yang semakin hari semakin menggeliat, mendorong Pikukuh Tetuko, CEO iPaymu untuk mewujudkan 1.000.000 Netpreneur baru. Kalau selama ini sebagian pengguna internet hanya menggunakan layanan internet untuk bersosial media mengapa kita tidak memproduktifkan mereka ?

Sunday 23 February 2014

Personal Branding Samuel Mulia

Saya dudukndi sebelah seorang laki-laki dalam perjalanan dari kota Singa ke ibu kota tercinta ini. Seorang laki-laki dengan bau badan yang mnyengat, rambut berminyak tak disisir.

You are what you eat
Apa yang tampak di luar menggambarqn siapa sesungguhnya pria ini. Saat santap malam disjikan, ia menjawab dengan kasar ketika seorang pramugari menawarkqn pilihan makanan dan minuman. Tidak adanucapan teria kasih atau kata please ang keluar dari mulutnya.

Saat acara makan berlangsung, ia seperti sedang makan di rumahnya sendiri, gelas dan plastik pembungkus perlengkapan makanan dibuka dan dibiarkan tergeletak berantakan. Lengan kanannya dinaikkan ke atas dan melewati batas kursi tempat saya duduk sehingga saya cukup terganggu karena tindakannya ini.

Setelah selesai menyantap hidangan hingga ludes, ia tampak tak merasa perlu merapikan tempat makan itu. Alhasil, saya seperti melihat bak sampah melayang di ketinggian tiga puluh enam ribu kaki.

Dan saat pramugari hendak mengambil kembali "bak sampah" itu, ia tak bergerak untuk membantu dan asyik menyaksikan tayangan film di layar kecil. Padahal ia duduk di kursi tengah, yang tentunya agak menyulitkan bagi mhak pramugari untuk mengambil langsung "bak samah" itu.

Beberapa saat sebelum kejadian itu, saat para para penumpang memasuki pesawat dan mencari tempat duduk yang sesuai, seorang pria yang berseberangan dengan saya duduk sambil membaca buku. Tak lama kemudian datang dua penumpang yang duduk di tengah dan dekat jendela pesawat.

Ketika salah satu dari kedua penumpang itu mengatakan permisi karena mau lewat, si bapak tua ini tetap asyik membaca, ia tak merasa perlu menghentikan kegiatan membacanya, bahkan untuk sejenak saja, dan berdiri untuk memberi peluang bagi kedua penumpang itu untuk bisa mencapai tempat duduknya.

Ia memilih hanya menggeser kakinya ke arah tepi kursi sehingga kedua penumpang itu dengan susah payah melangkahi kakinya untuk meraih tempat duduk.

Melihat kejadian itu, saya tak berkehendak memberi pembelajaran soal etika di hari minggu ini, saya malah teringat atas sebuah pernyataan teman saya yang di suatu hari pernah berkata begini "Apa yang kamu lihat dari luar, yang dilakukan seseorang, baik cara mereka berbicara, cara mereka berbisnis, cara mereka berpakaian, dan cara mereka makan, itu semuanya mencerminkan sifat manusia itu sesungguhnya, mencerminkan bagaimana mereka dibesarkan dan bagaimana mereka akan memahami nilai kehidupan ini".

Tiga jenis sajian